Translate

Selasa, 06 Januari 2015

3 STUDI KASUS TELEMATIKA

1. STUDI KASUS MENGENAI TELEMATIKA : I-BANKING

Seiring perkembangan zaman yang mengusung teknologi canggih pada setiap aktifitas yang kita lakukan. Saat ini pasti anda sudah tidak asing lagi mendengar kata “I-BANKING”. Sebenernya apa sih I-BANKING itu sendiri ? menurut saya pribadi yang telah menggunakan teknologi ini, I-BANKING merupakan sebuah teknologi dimana kita bisa mengakses saldo tabungan pada nomer rekening melalui internet. Bukan hanya bisa mengakses saldo tabungan saja tetapi kita bisa melakukan aktifitas-aktifitas yang biasa kita lakukan di ATM seperti transfer, pembelian pulsa, pembayaran listrik & telpon rumah, dan lain-lain. Teknologi ini kebanyakan sudah dimanfaatkan oleh bank-bank besar seperti Mandiri dan BCA guna memudahkan nasabahnya untuk melakukan transaksi perbankan. Saya sendiri sudah menggunakan teknologi ini kurang lebih selama dua tahun karena menurut saya teknologi ini cukup praktis dan mudah digunakan. Kita hanya perlu menyiapkan sebuah PC/Laptop yang terkoneksi dengan internet. Tapi sebelumnya kita harus mendaftarkan nomer rekening kita ke bank untuk mendapatkan username, password + token untuk menjalankan nya.

Menurut saya penggunaan I-BANKING ini sangat berguna untuk anda yang mempunyai mobilitas tinggi dan mempunyai bisnis online sehingga anda tidak harus bolak-balik ATM untuk sekedar mengecek saldo.

sumber : 
http://iqbal1991.wordpress.com/2013/12/01/studi-kasus-mengenai-telematika-i-banking/

2. STUDI KASUS TELEMATIKA MENGENAI "PENYADAPAN AUSTRALIA TERHADAP PETINGGI INDONESIA"

Jakarta, DETIK.com - Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menilai penyadapan yang dilakukan Australia ke Indonesia merusak hubungan baik kedua negara. Apa yang
dilakukan Australia, kata Jusuf, merupakan hal yang salah.
"Penyadapan yang dilakukan Australia melanggar persahabatan-persahabatan antar negara," kata pria

yang akrab disapa JK ini, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (22/11/2013).

JK menilai, tindakan pemerintah Indonesia dengan memanggil duta besar sudah merupakan tindakan keras. "Suatu tindakan yang salah dan ilegal, serta tidak etis buat suatu negara sahabat," ujarnya soal penyadapan yang dilakukan Australia.
Menurut JK, aksi penyadapan ini harus mendapat penjelasan dari Pemerintah Australia. Atas tindakan tidak etis ini, sambungnya, pemerintah Indonesia harus melakukan protes keras. "Kita harus minta penjelasan dan memprotesnya dengan keras serta minta (pihak Australia) tanggung jawab," tegasnya.

Ketegangan Indonesia-Australia terjadi setelah mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA) membocorkan dokumen penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono dan juga sejumlah pejabat lain. SBY meminta Australia yang disebutnya 'kawan' tersebut, untuk menjelaskan mengenai penyadapan ini.
Sedangkan Perdana Menteri Australia Tony Abbott sampai saat ini belum juga melayangkan permohonan maaf. Dia hanya mengaku menyesalkan insiden ini sehingga membuat hubungan kedua negara memanas.


Jakarta, KOMPAS.com — Salah satu solusi mencegah penyadapan telekomunikasi pejabat tinggi negara oleh negara asing adalah mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam negeri. Beberapa metode dan teknologi antisadap sudah dimiliki berupa pembungkusan data atau enkripsi serta pemanfaatan metode telekomunikasi tertutup.

"Metode enkripsi adalah membungkus data yang dikirim melalui sistem jaringan kabel serat optik ataupun jaringan satelit. Memang tetap bisa disadap, tetapi tidak dapat dibaca kecuali oleh penerima yang dituju,” kata Kepala Bidang Sistem Komunikasi Multimedia pada Pusat Teknologi Informatika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kelik Budiana pada konferensi pers bersama
Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI), Jumat (22/11/2013) di Jakarta.
"Metode pembungkusan data membutuhkan kunci untuk membuka. Kuncinya bisa diubah setiap waktu," kata Kelik.

Secara terpisah, Kepala Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) LT Handoko mengatakan, pemanfaatan teknologi telekomunikasi terbuka mengandung risiko disadap. Penyadapan bisa dihindari dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi tertutup, seperti yang dikembangkan LIPI, yakni Bandros (Bandung Raya Operation System). Pusat Penelitian Informatika LIPI terletak di Bandung.
"Bandros merupakan jaringan sistem informasi tertutup untuk berbagai kebutuhan komunikasi pemerintah, misalnya digunakan pada saat penanggulangan bencana. Karena sifatnya yang tertutup, teknologi telekomunikasi ini menjadi antisadap," kata Handoko.

Teknologi dalam negeri
Sekretaris Jenderal IATI Arya Rezavidi mengatakan, terbongkarnya penyadapan pejabat tinggi negara oleh Australia hendaknya menjadi momentum untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam negeri.
Aswin Sasongko dari Dewan Pakar IATI mengatakan, tak ada ketentuan yang melarang suatu negara menyadap komunikasi pejabat tinggi negara lain. Yang semestinya dilakukan negara adalah meningkatkan kemampuan mencegah penyadapan.

"Kita membutuhkan audit teknologi untuk pengamanan komunikasi pemerintah. Apakah aman dan sesuai dengan kebutuhan? Audit teknologi masih jarang dibicarakan," kata Aswin.
Wakil Ketua IATI Hari Nugroho mengatakan, penyadapan terhadap komunikasi para pejabat tinggi negara pada 2009 menunjukkan lemahnya keamanan teknologi informasi. Seharusnya dikembangkan inovasi untuk meningkatkan keamanan teknologi informatika yang berasal dari luar negeri. (NAW)

Tanggapan saya :

Mengenai kasus diatas itu salah satu berkembangnya teknologi informasi yg semakin maju, akan tetapi disalahgunakan untuk hal hal yg merugikan. Semoga Indonesia tidak dirugikan seperti ini lagi. Emang situ mantan pacar yang main nyadap nyadapan aje.

Referensi :
 http://news.detik.com/read/2013/11/22/144819/2420841/10/jk-penyadapan-tidak-etis-untuk-negara-sahabat-kita-harus-protes-keras?n992204fksberita
http://sains.kompas.com/read/2013/11/23/0830438/Indonesia.Punya.Teknik.Antisadap
http://rororizky.blogspot.com/2013/11/studi-kasus-telematika-mengenai.html

3. Indonesia Termasuk Paling Rajin Beli Smartphone
Kasus :

Jakarta – Indonesia termasuk salah satu negara teratas di Asia Tenggara yang paling doyan belanja smartphone bersama Thailand dan Filipina.
Dari hasil riset terbaru IDC, negara-negara berkembang di Asia Tenggara ini diperkirakan telah menjual sekitar 23 juta unit smartphone di sepanjang kuartal ketiga 2014 lalu.
Meski tak dirinci jumlah penjualannya, namun Thailand, Filipina, dan Indonesia disebut memimpin angka pertumbuhan sekitar dobel digit dibandingkan periode sama tahun lalu.
Di kawasan ini, merek global juga mendapat tekanan dari merek lokal dan China dimana pangsa pasarnya hanya 43% di kuartal ketiga 2014 dari 62% di kuartal ketiga 2013.
“Vendor lokal berhasil memperkuat pasarnya dengan menawarkan produk dibawah harga USD 100. Sementara vendor asal China menggarap segmen dengan harga USD 100–USD 200,” ungkap Senior Market Analyst of Client Devices Research at IDC Asia/Pacific Kiranjeet Kaur seperti detikINET kutip Cellular-News, Senin (22/12/2014).
Sementara secara total, jumlah smartphone yang dikapalkan di kawasan Asia Pasifik di luar Jepang selama kuartal ketiga 2014 tumbuh 24% dibandingkan periode sama 2013. Pasar China menunjukkan pelambatan pertumbuhan, sedangkan India memimpin pertumbuhan sebanyak 23 juta unit di periode tersebut.

Tanggapan saya :
Smartphone memang menjadi teman kita sehari hari, smartphone bisa membuat percakapan jarak jauh, mengirim/menerima pesan, bermain games, ngirim e-mail/tugas dll. kecanggihan smartphone ini memang yg dibutuhkan oleh manusia, tetapi kenapa indonesia tidak bisa membuat smartphone buatan sendiri dan bisa lebih canggih dari smartphone impor lainnya.

sumber :
http://inet.detik.com/read/2014/12/22/081508/2783831/319/indonesia-termasuk-paling-rajin-beli-smartphone
https://sofyankrenz.wordpress.com/2015/01/01/tugas-3-analisa-studi-kasus-telematika/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar